Ikhwanul Muslimin, kelompok oposisi utama Mesir, telah menolak spekulasi bahwa negara tersebut akan jatuh ke dalam kekacauan jika Presiden Hosni Mubarak mundur. "Beberapa orang berpikir jika presiden meninggalkan negara, akan ada gejolak. Karena menurut Konstitusi, ketua Mahkamah Agung Mesir dapat menggantikan presiden. Selain itu, pemerintah sementara dapat menangani urusan sampai parlemen, mengadakan pemilihan presiden dan anggota dewan kota yang dimiliki," kata seorang juru bicara Ikhwanul Muslimin, Jamal Nassar, kepada Press TV.
Dia lebih jauh mengatakan bahwa pengunduran diri Mubarak adalah permintaan publik dengan suara bulat.
"Semua orang yang berada di Tahrir Square atau di tempat lain memiliki satu permintaan yang sama. Mereka ingin Presiden Hosni Mubarak untuk mundur. Tapi sayangnya Mubarak masih bersekeras dengan kekuasaannya. " Juru bicara Ikhwan ini mengatakan bahwa Ikhwanul Muslimin akan bekerja sama dengan partai politik lain untuk membawa Mesir keluar dari krisis.
"Ikhwanul Muslimin bekerja sama dengan Dr Mohamed ElBaradei dan partai politik lainnya akan berusaha membawa Mesir keluar dari krisis saat ini yang telah dibuat oleh rezim yang dipimpin oleh Presiden Mesir Hosni Mubarak. Ikhwanul Muslimin tidak tertarik pada kekuasaan. Yang penting bagi kita adalah kepentingan rakyat Mesir, "katanya.
Mesir memasuki hari kesepuluh unjuk rasa revolusi pada Kamis ini (3/2) pada saat tindakan keras terhadap demonstran menyerukan penyingkiran Mubarak berubah menjadi aksi bentrok dengan pro Mubarak.(fq/prtv)
Dia lebih jauh mengatakan bahwa pengunduran diri Mubarak adalah permintaan publik dengan suara bulat.
"Semua orang yang berada di Tahrir Square atau di tempat lain memiliki satu permintaan yang sama. Mereka ingin Presiden Hosni Mubarak untuk mundur. Tapi sayangnya Mubarak masih bersekeras dengan kekuasaannya. " Juru bicara Ikhwan ini mengatakan bahwa Ikhwanul Muslimin akan bekerja sama dengan partai politik lain untuk membawa Mesir keluar dari krisis.
"Ikhwanul Muslimin bekerja sama dengan Dr Mohamed ElBaradei dan partai politik lainnya akan berusaha membawa Mesir keluar dari krisis saat ini yang telah dibuat oleh rezim yang dipimpin oleh Presiden Mesir Hosni Mubarak. Ikhwanul Muslimin tidak tertarik pada kekuasaan. Yang penting bagi kita adalah kepentingan rakyat Mesir, "katanya.
Mesir memasuki hari kesepuluh unjuk rasa revolusi pada Kamis ini (3/2) pada saat tindakan keras terhadap demonstran menyerukan penyingkiran Mubarak berubah menjadi aksi bentrok dengan pro Mubarak.(fq/prtv)
0 komentar:
Post a Comment