Jama'ah Penuh Berkah

Tidak ada dakwah tanpa kepemimpinan. Kadar tsiqah antara qiyadah dan jundiyah menjadi penentu bagi sejauh mana kekuatan sistem jamaah, kemantapan langkah-langkahnya, keberhasilan dalam mewujudkan tujuan-tujuannya, dan kemampuannya dalam mengatasi berbagai tantangan dan kesulitan.

Bekerja Untuk Indonesia

Dan Katakanlah: Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan. (9:105)

Inilah Jalan Kami

Katakanlah: Inilah jalanku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha suci Allah, dan aku tiada Termasuk orang-orang yang musyrik. (12:108)

Biduk Kebersamaan

Biduk kebersamaan kita terus berjalan. Dia telah menembus belukar, menaiki tebing, membelah laut. Sayatan luka, rasa sakit, air mata adalah bagian dari tabiat jalan yang sedang kita lalui. Dan kita tak pernah berhenti menyusurinya, mengikuti arus waktu yang juga tak pernah berhenti.

Kesungguhan Membangun Peradaban

Semua kesungguhan akan menjumpai hasilnya. Ini bukan kata mutiara, namun itulah kenyataannya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang diusahakan dengan sepenuh kesungguhan.

Sehat+Bugar dengan Sholat

Penelitian membuktikan gerakan shalat sesuai contoh Rasulullah saw dan tumaninah bermanfaat bagi kesehatan. Bahkan, kita memperoleh manfaat serupa meski sekadar melafalkan kata ‘Allahu Akbar’.
Menurut penulis buku Shalatku Sehatku, dr Surahman Sjah Samsudin, gerakan shalat yang benar berdampak pada kekhusyukan dan membuat tubuh sehat plus bugar. “Sehat ketika tubuh dalam keadaan diam dan bugar saat tubuh dalam keadaan aktif,” kata anggota seksi kerohanian Islam Ikatan Dokter Indonesia Kabupaten Bogor ini.    
Nah, syarat bugar dilihat dari gerakannya. Di antaranya meningkatkan kekuatan jantung, paru-paru, daya tahan otot, serta kelenturan otot dan persendian. Percaya atau tidak, semua gerakan shalat itu mampu meningkatkan faktor-faktor tadi. Berikut penjelasan dokter Surahman:
Tegak
Berdiri tegak dengan kaki sejajar bahu dengan kepala lurus agak menunduk menandakan posisi tubuh stabil dan rileks. Sikap tubuh ini bermanfaat memelihara sumsum tulang belakang dan mempermudah pergerakan shalat. Sebab, tekanan ruas atas dan bawah seimbang.
Takbir
Tarikan tangan ke belakang membuat otot bagian bahu dan punggung bagian atas meregang menarik paru-paru. Sehingga, oksigen masuk ke dalam tubuh. Gerakan berulang dan berkelanjutan itu dapat meningkatkan daya tahan, kekuatan, kelenturan otot dan persendian.  
Saat menarik tangan ke belakang, tahan sesaat. Lalu mengucap Allahuakbar. Ucapkan ‘Al..’ sambil menekan lidah lalu geser ke atas mengucap “..Lahuakbar”. Pelafalan ini berpengaruh bagi kesehatan jiwa.
Meletakkan kedua tangan di dada
Kedua tangan lurus di atas dada membentuk sudut 60 derajat, membuat paru-paru dan otot kembali rileks.
Rukuk
Saat posisi tubuh ditekuk 90 derajat terjadi peregangan otot di daerah punggung dan penegak batang badan. Sehingga, keduanya menjadi lentur. Posisi ini terbukti ampuh mencegah nyeri punggung bagian bawah dan hernia.
Tekukan lurus pada kaki menguatkan persendian dan kestabilan lutut serta mencegah cedera ligamen. Sementara, tulang punggung yang diregangkan sampai lurus dapat mencegah kebungkukan.
I’tidal
Bangun dari rukuk dan mengangkat kedua tangan dapat memperkuat jantung. Sebab, ketika rukuk, semua otot menegang lalu mendorong aliran pembuluh darah naik ke jantung. Pada saat bersamaan, terjadi penekanan otot perut sehingga tubuh banyak mengeluarkan CO2.
Saat i’tidal, rongga dada terbuka dan menghirup oksigen. Sementara darah yang sudah menumpuk di atas saat rukuk, masuk ke dalam jantung. Gerakan ini mempercepat pengembalian darah ke jantung. Akibatnya jantung memompa cepat, paru-paru makin kuat, otot jadi lentur.
Sujud
Telapak tangan lebih dulu menyentuh tanah mencegah kerusakan tulang rawan dan sendi lutut. Saat kening sebagai titik tumpu menyentuh tanah, tulang punggung lurus mencegah tubuh dari kebungkukan dan mencegah terjadinya gangguan wasir.
Saat sujud, aliran getah bening dipompa ke bagian leher dan ketiak. Selain itu, darah turun ke kepala sehingga banyak oksigen mengalir ke otak. Alhasil, sujud secara berkelanjutan berdampak memacu kecerdasan.
Nah, jika posisi ini bertahan lebih dari satu menit, tubuh mengeluarkan zat nitrik oksida. Zat ini dapat melebarkan pembuluh darah dan melawan peningkatan kadar zat adrenalin yang berefek menyempitkan pembuluh darah. Gerakan yang berulang menambah elastisitas pembuluh darah otak. Alhasil, ketika terjadi penekanan dalam otak, pembuluh darah tidak mudah pecah dan kita terhindar dari stroke.
Duduk di antara dua sujud
Posisi paha menempel pada betis ini merangsang pengeluaran zat keringat dan mencegah osteoporosis.                 
                  Tasyahud Akhir
                  Menekuk jari-jari kaki sebelah kanan dan telapak kaki tegak menguatkan otot telapak dan kelengkukan kaki.  Saat tasyahud awal dan akhir terjadi penekukan maksimal. Posisi ini sebenarnya mengakibatkan aliran darah terhenti dan pembusukan jaringan kaki. Namun, karena gerakannya bertahap, tubuh jadi terlatih membentuk sistem kolateral. Sehingga, pembuluh darah menjadi lebih elastis. Bahkan, dapat mencegah terjadinya sumbatan pada arteri, vena dan komplikasi penyakit diabetes akibat gangguan pembuluh darah.
Salam
Mengucap salam lalu menolehkan kepala membuat otot leher rileks dan mengurangi sakit kepala. Jalur padat cairan getah bening ada di leher bagian kiri. Itu sebabnya, kita lebih dulu menoleh kepala ke kanan. Tujuannya, memijat leher bagian kiri dan membuat otot meregang. Getah bening yang berfungsi menyaring dan memakan kuman penyakit dalam darah pun mengalir lancar.
Ternyata, tak perlu repot untuk mendapatkan tubuh yang bugar dan sehat. Shalat dengan gerakan yang benar adalah jawabannya.  Ratna Kartika
Tahukah Anda?
-        Shalat mencegah kepikunan karena gerakannya meningkatkan brain-derived neurotrophic factor (BDNF). Yakni, sejenis protein yang berfungsi menguatkan neuron. Otak yang mengandung banyak BDNF mampu menampung lebih banyak informasi.
-        Lakukan dengan tenang untuk mendapatkan hasil optimal. Jika tergesa-gesa akan memperberat kerja jantung dan paru-paru.
-        Peregangan otot perut saat sujud dan rukuk memperlancar sistem pencernaan. Sebab, organ pencernaan dalam perut mengalami pemijatan dan pelonggaran secara bergantian.
-        Gerakannya digunakan dokter sebagai bagian dari fisioterapi.

Puding Ubi Ungu

Puding Ubi Ungu 238x300 Puding Ubi Ungu
 Pudding ubi ungu
  • 1 bungkus agar-agar putih
  • 700 ml susu cair
  • ½ sdt vanili bubuk
  • ½ sdt garam
  • 100 gram ubi thailand, kukus, haluskan
  • 150gram gula pasir
Cara Membuat:
Campur agar-agar, susu, gula, vanili dan garam. Aduk rata. Tambahkan ubi yang sudah dihaluskan. Masak sampai mendidih sambil diaduk. Angkat.
Tuang dalam cetakan puding, biarkan dingin. Simpan dalam lemari es. Sajikan dingin.

Puding strawberry

PudingStrawberry 300x225 Puding Stowberry
Puding Strawberry

Bahan :
  • 800 ml susu cair
  • 1 bungkus agar-agar merah
  • 150 gr gula pasir
  • 100 gr selai stroberi
  • 200 gr stroberi segar, potong dua bagian
Cara Membuat :
Siapkan cetakan mangkuk kecil, lalu letakkan potongan stroberi di bagian pinggir cetakan. Sisihkan.
Campur susu cair, agar-agar, dan gula pasir, lalu masak sambil terus diaduk hingga mendidih.
Masukkan selai stroberi, aduk hingga rata. Angkat, lalu aduk terus hingga uapnya hilang.
Tuang adonan agar-agar ke dalam cetakan, diamkan hingga mengeras.

Dendeng Ragi Kambing

Dendeng Ragi Kambing Dendeng Ragi Kambing
Dendeng Ragi Kambing

Bahan :

  • 1 kg daging kambing, potong persegi
  • 1 kelapa setengah tua, diraut memanjang
  • 600 ml air kelapa, didihkan
  • 200 ml minyak goreng
Bumbu Halus:
  • 10 bawang merah
  • 8 siung bawang putih
  • 6 butir kemiri
  • 3 sendok teh ketumbar, disangrai
  • 2 mata asam jawa
  • 5 sendok makan gula merah
  • 1 sendok teh garam
  • 1 sendok teh merica
  • 1/2 pala
  • 1 sendok teh jintan
  • 1/2 ruas jari kencur
  • Seruas jari kunyit
  • 1/2 ruas jari jahe
  • Sebatang serai, dipotong halus
  • Seruas jari lengkuas
  • 2 lembar daun salam
Cara Membuat:
Campur daging kambing, bumbu halus, dan kelapa parut. Remas-remas hingga bahan tercampur rata. Ungkep dalam wajan hingga daging berubah warna dan keluar air. Tumis sejenak, kemudian tuangkan air kelapa mendidih. Masak hingga daging lunak. Angkat.
Panaskan minyak goreng, masukkan daging campur kelapa. Tumis terus hingga air habis dan kering.

Tumis Bunga Pepaya

Tumis Bunga Pepaya

Bahan:
  • 250 g bunga pepaya, bersihkan
  • 2 sdm minyak sayur
  • 5 siung bawang merah, iris tipis
  • 2 siung bawang putih, iris tipis
  • 1 batang daun bawang, potong 3 cm
  • 2 buah cabai merah, iris serong tipis
  • 2 buah cabai hijau, iris tipis
  • 4 buah cabai rawit merah, iris serong
  • 1 lembar daun pandan muda, iris kasar
  • 50 g teri nasi tawar goreng
  • 1 buah jagung manis, serut bijinya
  • 30 lembar daun kemangi
  • 1/2 sdt merica bubuk
  • 1 sdt garam
Cara Membuat:
Rebus bunga pepaya dalam air secukupnya yang diberi sedikit garam hingga lunak.
Angkat dan tiriskan. Sisihkan.
Tumis bawnag merah dan bawang putih hingga layu dan wangi.
Tambahkan daun bawang, cabai merah, cabai hijau, cabai rawit dan daun pandan. Aduk hingga layu.
Masukkan jagung muda, aduk-aduk hingga layu.
Tambahkan bunga pepaya dan teri, aduk-aduk hingga layu.
Tambahkan daun kemangi, merica dan garam. Aduk hingga rata.
Angkat, sajikan panas.