Sejarah Syufu Taesyukhan

Petarung Keadilan
Syufu atau sufu adalah nama sebuah tempat di Cina bagian utara yang dipakai pada beladiri ini untuk mengingat bahwa ditempat inilah beladiri ini ditempa, dikaji, dan terbentuk. Taesyukhan asalnya merupakan
nama lain dari Shurulkhan yang mempunyai arti siasat raja perkelahian. Pada perkembangannya beladiri ini membentuk jadi aliran beladiri tersendiri. Salah satu pendekar yang berjasa atas terbentuknya beladiri ini adalah keturunan bangsa Saldsyuk Timur bernama Tso ya khu adapula yang menulisnya Tso ya ho yakhu (Jauhar Sirakuh) orang urwun, keturunan orat mongol Islam, orang muslim Cina. Kemudian Ismet Urwun dan kawan-kawan menertibkan dan menyusun kembali beladiri ini agar tertata sedemikian rupa.

SEJARAH SINGKAT SYUFU TAESYUKHAN

Gambaran beladiri Syufu Taesyukhan : beladiri A bertemu dengan beladiri B membentuk beladiri AB; beladiri AB bertemu dengan beladiri baru yang lebih baik yaitu beladiri C maka hasil perpaduannya memunculkan beladiri ABC; pada perkembangan berikutnya muncul beladiri unik yaitu beladiri D terbentuklah perpaduan berikutnya yang bernama beladiri ABCD dan seterusnya sampai terbentuk beladiri yang dianggap sempurna.

Berawal dari pergumulan atau gumul semua beladiri berasal, pada perkembangannya terbentuklah beladiri masing-masing bangsa atau suku, seperti Cina yang mempunyai sejenis ilmu silat, India dengan tinju dan pernapasan Yoga nya, suku-suku Mongol yang hanya mengenal sejenis gulat dan tinju, dan masih banyak jenis beladiri lain dari mulai beladiri keluarga sampai beladiri kelompok.

Pada perkembangan berikutnya pernapasan Yoga berpadu dengan Silat Cina memunculkan nama Shaolin Kungfu, dikalangan kaum Muslim pun beladiri sejenis ini muncul dengan nama Thifan Po Khan.

Gulat dan Tinju Mongol yang sangat terkenal pada waktu itu di padukan dengan beladiri Shaolin melahirkan Tae Kumfu atau Tae Payuk, salah satu paduan beladiri Mongol dan beladiri Shaolin yang balik ke Cina adalah Kuntaw.

Tae Payuk sendiri terpecah karena perbedaan suku, pecahannya itu antara lain :

* Payuk, Kumfu atau Kouw anh
* Orluq atau Saldsyuk
* Bahroiy (nama orang, beladiri ini sejenis Tai Chi)
* Namuit (Nama Penegak/nama orang yang membentuknya)
* Syirulgrul (nama penegak)
* Narkiol artinya penghantar maut
* Fa Than (nama suku)
* Krait (nama suku)
* Naiman (nama suku)

Aliran-aliran ini hanya terkenal dikalangan bangsawan, sehingga dinamai Siasat Pukulan Raja-raja, orang Turki Timur menyebutnya Shurulkhan, sedang orang Uighur (Wigu), Urwun menyebutnya Taesyukhan, lidah orang Saldsyuk menyebutnya Syu Rulg Khan, dan orang Cina menyebutnya Tsu Yu Kang. Kitab I Divan-i-Tamid Taesyukhan-i- Orluq Saldsyuk hal.16

Beladiri ini juga dikenal dengan nama Tsyo Kumfu, Kumfu Utara.

Masa berikutnya muncul nama Taesyukhan-i-Orluq Saldsyuk, orang Koiyt menamakannya Silat 12, karena beladiri yang satu ini memadukan 12 aliran beladiri besar pada waktu itu.

Silat-silat dan beladiri yang diambil sari-sari nya itu adalah :

· Tae Kumfu sebagai dasar

· Tae Kun’i atau Kuntaw

· Sari-sari Suyi (beladiri andalan pasukan Timur Lenk)

· Pukulan dan gulat Mongol (beladiri andalan JenghisKhan)

· Beladiri Shantung (Tinju Shantung)

· Silat Uighur (dibaca Wigu) dan Tatar

· Sari-sari Bahroiy (beladiri timbangan sejenis Tai Chi)

· Sari-sari Namsuit

· Narkiol (penghantar maut) aliran selatan

· Gubahan Kumfu (aliran lain pecahan Kumfu/Kungfu)

· Pendidikan tenaga Daht (tenaga Dalam)

Seperti yang telah disampaikan pada awal pemaparan, sejarah terbentuknya Syufu Taesyukhan adalah hasil perpaduan beladiri yang ada untuk diambil inti sari beladiri dimaksud.

Disebutkan dalam Mukadimah Kitab ke 3 yaitu Kitab Shurulkhan ni Syufu halaman 169 sebagai berikut :

Syahdan karena perpaduan aliran-aliran Shurulkhan dan karena telah terkitabkan Taesyukhan dan Tae Kumfu maka di lanah lahirlah bentuk baru, ilmu perkelahian baru, kianlah lama kianlah jauh menjauhi pokok sampai batas perhentian, batas perhentian itulah : “Syufu”

Syufu adalah akhir aliran Taesyukhan penyelamat kehancuran aliran Orluq.

Dengan hampir 90% materi Taesyukhan-i-Orlu Saldsyuk ini terselamatkan maka nama Taesyukhan di sandingkan dengan nama Syufu, jadilah Taesyukhan “Syufu” atau Syufu Taesyukhan.

Demikian sekilas sejarah dari Syufu Taesyukhan.

SYUFU TAESYUKHAN DI INDONESIA

Dari catatan terjemahan buku kitab Shurulkhan ni syufu, beladiri ini masuk ke Indonesia abad ke 13 hijriyah, dalam buku hasil terjemahan tertulis 12 Rabi’ul Awal 1312 H atau 31 Juli 1936.

Berkembang dari pesantren ke pesantren.

Secara resmi beladiri ini didaftarkan menjadi olah raga resmi pada Notaris.

Agar lebih memfokuskan diri atau menspesialisasikan diri hanya pada beladirinya saja maka pengurus Syufu Taesyukhan membentuk sebuah yayasan yang didaftarkan pada Notaris dengan nama Yayasan Bulan Sabit.

Bertempat di Bandung Jawa Barat Bapak Prof.DR. Haji Toto G.U. Drs.Mpd. sebagai penasihat Syufu Taesyukhan sekaligus sebagai ketua Yayasan Bulan Sabit menuntun kami agar beladiri ini dapat bermanfaat bagi Islam dan kaum Muslimin.

Untuk itu kami Pengurus Syufu Taesyukhan berusaha mengulirkan program-program pendidikan pelatihan juga seminar-seminar tentang beladiri agar umat Islam :

* Dapat membedakan beladiri yang benar-benar beladiri dengan beladiri yang hanya namanya saja beladiri tetapi tidak bisa dipakai beladiri
* Dapat mengetahui bahkan merasakan manfaat beladiri
* Dapat mengetahui beladiri yang tidak melanggar syar’i
* Dan hal lain yang ada hubungannya antara beladiri dan Islam.

Menyadari bahwa Syufu Taesyukhan adalah Mixed Martial Arts nya Islam maka untuk selalu memposisikan beladiri ini sebagai paduan beladiri terkini dibentuklah LITBANG Syufu Taesyukhan, tugas nya melihat perkembangan beladiri terkini dan mengambil intisari nya, tugas pokok lainnya adalah memperdalam materi yang ada pada Syufu oleh para anggota LITBANG dengan tujuan agar materi yang ada bisa benar-benar dipahami dan di praktekan secara maksimal.

Pendalaman materi dimaksud antara lain :

* Tauhid, agar anggota dan umat Islam tidak mempraktekan kemusyrikan didalam beladiri (oleh dewan Fatwa)
* Ahlak, agar anggota berahlakul karimah (oleh dewan Fatwa)
* Senzo (oleh pakar kealaman)
* Medis (oleh Bulan Sabit Merah)
* Turgul (oleh team ahli)
* Jurus (oleh team ahli)
* Kuda-kuda (oleh team ahli)
* Langkah (oleh team ahli)
* Daht / tenaga dalam (oleh team ahli)
* Dan lain-lain

Karena Syufu pada awalnya merupakan beladiri pasukan islam di daerah cina utara,maka pelajaran beladirinya juga berbasis kemiliteran, ada pelajaran berkuda,memanah,arung jeram,terjun payung,climbing dll.
dalam beladiri syufu setiap latihan akan langsung dilakukan praktek jurus dengan tarung bebas dengan istilah turgul. dalam beladiri syufu diajarkan teknik menghadapi keroyokan sampai 12 orang.

Dari pemaparan diatas dapatlah di pahami bahwa berbicara Syufu artinya berbicara tentang sekelompok orang bukan berbicara tentang seseorang, hal ini dilkakukan karena menyadari bahwa kemampuan seseorang akan sesuatu sangatlah terbatas, untuk itu demi memaksimalkan tiap materi haruslah ditunjuk satu orang atau sebuah team untuk mendalaminya hingga benar-benar bisa bermanfaat bagi Islam dan kaum Muslimin tidak hanya sekedar mitos.   

Sumber : http://muslimmartialarts.blogspot.com/
Posted By :  http://leuwiliangpekase.blogspot.com/

0 komentar:

Post a Comment