kelompok-kelompok yang mereka anggap sebagai "rival" Hizbut Tahrir.
Jika
seluruh berbagai organisasi Islam di Mesir kala itu bersuka cita dengan
terpilihnya presiden dari kubu Islam pertama di Mesir, anehnya malah
Hizbut Tahrir sepertinya berduka cita dengan hal tersebut.
Jika kita membuka situs resmi HTI di
http://hizbut-tahrir.or.id/2013/04/02/mesir-iran-dan-turki-poros-boneka-amerika/
Maka kita tidak akan lagi menemukan berita fitnah tersebut, "Page not Found."
Berbeda jika kita membuka
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache%3AywtqQiLjhvoJ%3Ahizbut-tahrir.or.id%2F2013%2F04%2F02%2Fmesir-iran-dan-turki-poros-boneka-amerika%2F+&cd=1&hl=en&ct=clnk&client=firefox-a
Maka Google masih menyimpan cache dari berita fitnahan Hizbut Tahrir kepada presiden Mesir, Muhammad Mursi.
Kudeta
yang dilakukan oleh Militer Mesir dan para sekuler serta liberal
tentunya telah mendapatkan dukungan dari Amerika. Karena dengan jelas
Presiden Amerika tidak pernah mengecam aksi kudeta militer yang
dilakukan militer Mesir terhadap presiden Mursi.
Bahkan menurut
berbagai sumber, Menlu Amerika sendiri telah memberikan dukungan kepada
militer Mesir untuk melakukan kudeta pada pemerintahan Presiden Mursi.
(baca,
Kudeta Militer Mesir Ditunggani Amerika, Musuh Demokrasi Global)
Dengan
begitu, fitnah Hizbut Tahrir kepada presiden Mursi yang dianggap
bersujud pada Amerika beserta olok-olok-an presiden berjenggot yang
menduduki tahta fir'aun. Telah terbantahkan.
Kebiasaan berita
dari situs resmi Hizbut Tahrir memang seringkali membuat heboh umat
Islam, fitnah mereka bumbui dengan "Kami hanya mengingatkan" padahal
mereka jelas-jelas melakukan fitnahan. Ujung-ujungnya mereka akan
melakukan penghapusan berita, untuk menutupi jejak fitnah dan kebohongan
mereka.
Kami tegaskan, bahwa artikel ini membahas mengenai
bagaimana kebiasaan berita jika datang dari Hizbut Tahrir maka
"riwayatnya" adalah dhoif (lemah) dan seringkali maudhu' (palsu) dan
cenderung fitnah. Dan ini bukan postingan berita, tetapi artikel. Harus
tahu bedanya!
Jadi bagiamana kita mau percaya dengan sumber dari
berita Hizbut Tahrir jika memang mereka berkali-kali melakukan
kebohongan dan fitnahan?