CIBINONG-Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Bogor mulai gerilya menjaring nama-nama bakal calon (balon) bupati, yang akan diusung pada Pilkada 2013.
Setelah melakukan jajak pendapat yang memunculkan sepuluh nama tokoh populer di Bumi Tegar Beriman, sedianya partai berlambang bulan sabit kembar ini akan menggelar survei popularitas kepada 1.200 koresponden
yang dipilih secara acak (random sampling), Mei mendatang. Survei tersebut, kiranya menentukan dua sosok paling populer dan kompeten di mata koresponden, yang bisa diusung sebagai balon bupati dan atau wakil bupati.
“Dari sepuluh nama yang pernah kita munculkan di jajak pendapat, kini akan kita kerucutkan menjadi dua melalui survei tersebut,” ungkap Ketua Bidang Kebijakan Publik DPD PKS Kabupaten Bogor, Eko Syaiful Rohman, kepada Radar Bogor.
Survei tersebut, lanjutnya, mencari tokoh yang populer di mata masyarakat Kabupaten Bogor. Jika sudah mengerucut menjadi dua nama, PKS akan mengusulkan balon dalam pendekatan koalisi dengan partai besar. Mengingat, PKS tak bisa mengusung sendiri calonnya pada pilkada 2013, akibat raihan kursi legislatif yang hanya sebesar 13 persen atau kurang dari jumlah yang ditetapkan dalam peraturan KPU No 68 Tahun 2009, yakni minimal 15 persen jumlah kursi DPRD.
Eko mengatakan, setelah hasil survei didapat, maka balon bupati dan atau wakil bupati tersebut akan dikenalkan kepada masyarakat luas. Tentunya melalui programprogram sosialisasi dan konsolidasi partai. Nama-nama balon yang akan disurvei itu adalah, Rachmat Yasin, Karyawan Fathurachman, Fitri Putra Nugraha (Nungki) ditambah Maman Daning dan Ace Supeli. Sedangkan dari internal partai, PKS memasang Ketua DPD PKS Kabupaten Bogor Adjid Muslim, Sumanjaya Rukmandis, Dadeng Wahyudi, Sofyan Tsauri dan Ida Farida Darwi.
Eko menambahkan, melalui jajak pendapat dengan 106 unit pembinaan yang membawahi 23 ribu kader se-Kabupaten Bogor sebelumnya, terdapat keputusan beberapa kriteria dan syarat-syarat calon bupati dan wakil bupati yang akan diusung. Di antaranya, harus memiliki integritas moral yang kuat dan basis massa yang jelas. Juga popularitas, kapabilitas serta elektabilitas di masyarakat internal maupun eksternal partai.
“Yang utama tentunya harus amanah dan mewakili aspirasi masyarakat serta visi misi partai,” tandas pria berkacamata ini.(ric)
0 komentar:
Post a Comment