Namun langkah pemerintah tersebut masih dianggap tidak optimal, mengingat bantuan tersebut hanya bersifat sementara, dan sampai saat ini pendataan terhadap warga yang akan menerima bantuan tersebut masih belum dilakukan.
"Karena santunan itu tidak selamanya diterima rakyat. Sampai sekarang pendataan pemerintah untuk pemberian santunan itu juga tidak jelas," ungkap Hidayat Nur Wahid kepada wartawan di DPR, Jakarta, Rabu (28/03/2012).
Menurut calon gubernur DKI Jakarta ini, yang paling dirugikan jika harga BBM dinaikkan adalah ibu rumah tangga. Pasalnya saat ini, ketika kebijakan tersebut belum diberlakukan, harga barang-barang di pasar sudah mengalami kenaikan.
"Saya sebagai calon gubernur DKI berpihak kepada rakyat. Terlebih pada kaum ibu. Karena urusan dapur berat. Barang di pasar semakin melonjak. Dan gaji tidak naik," tambahnya.
Sebelumnya, PKS telah memberikan pilihan alternatif kepada pemerintah untuk menghindari kenaikan harga BBM. Tapi usulan PKS tersebut diabaikan, dan pemerintah tetap menaikkan harga BBM per tanggal 1 April depan.
"Penyampaian secara resmi, PKS sudah memberikan masukan banyak terkait masalah ini. Sebagai mitra koalisi itu sudah dilakukan. Tapi pemerintah sudah menetapkan," tandasnya.
(amr)
*http://jakarta.okezone.com/read/2012/03/28/505/601111/dukung-tolak-bbm-naik-hidayat-curi-perhatian-kaum-ibu
0 komentar:
Post a Comment