Wawancara Hidayat Nur Wahid: "Tidak ada istilah 'turun pangkat' dalam pengabdian"


Nama Hidayat Nur Wahid mengejutkan setiap orang pada akhir masa pendafaran bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta pada Senin (19/3).

Mantan Ketua MPR itu didaftarkan Partai Keadilan Sejahtera bersama Didik J Rachbini sebagai pendampingnya.

Banyak kalangan yang menganggap keputusan Hidayat tersebut konyol. Apalagi terkait pencitraan terhadap dirinya yang turun tangga dari Ketua MPR menjadi calon gubernur.

Berikut petikan wawancara singkat bersama Hidayat Nur Wahid perihal pencalonannya tersebut.


Bagaimana ceritanya bapak tahu-tahu dicalonkan sebagai gubernur, sedangkan selama ini bapak tidak pernah tampil atau digadang-gadangkan namanya oleh PKS?

Saya sendiri juga terkejut sebenarnya. Saya berkali-kali bilang kepada teman-teman pers dan siapa saja yang bertanya langsung tentang hal ini. Saya tidak pernah mencalonkan diri.

Malah saya itu sampai hari terakhir pendaftaran pekan lalu masih berusaha keras mendorong Triwisaksana untuk maju dan mencarikan wakilnya. Tahu-tahu musyawarah justru mencalonkan saya.


Bagaimana dengan banyak pernyataaan bapak seolah-olah tengah menurunkan citra sendiri, dari Ketua MPR kemudian pernah juga dicalonkan sebagai Presiden kok sekarang malah mengincar DKI 1?

Sekali lagi saya tegaskan saya tidak pernah mencalonkan diri, melainkan diajukan partai. Bagi saya tidak ada istilah turun gunung, karena mengabdi itu bisa di mana saja dengan profesi apa pun.

Titel, jabatan itu sama sekali tidak mempengaruhi fungsi pengabdian. Kami terbiasa dengan budaya ini. Jadi tidak ada istilah 'turun gunung' (turun pangkat) dalam pengabdian. Mengabdi ya mengabdi saja.


Terkait dengan isu pluralisme yang selama ini melekat dalam diri anda, apakah anda tidak merasa hal itu akan menjadi penghambat jalan anda menuju DKI 1?

Justru menurut saya hal itu malah akan menjadi pemulus langkah saya. Saya ini seorang pluralis sesuai dengan karakter Jakarta yang lekat dengan perbedaan.***


*http://kabarpolitik.com/2012/03/25/wawancara-hidayat-nur-wahid/




_
Share this Article on :
Related Posts : DKI1

1 komentar:

Dahsyat Cada Leuwiliang..
Sukses dengan da'wah media onlinenya.

Hm.. Boleh follow balik blog saya :D

Post a Comment