JAKARTA - Nama Ahmad Fathanah mendadak terkenal. Selain lantaran kasus dugaan korupsi impor daging yang menjeratnya, Fathanah juga dikenal dekat dengan beberapa wanita seksi.
Wasekjen PKS, Fahri Hamzah menuturkan bahwa Fathanah memperkenalkan diri sebagai seorang makelar. Bahkan, Fathanah mengaku bisa memakelari kasus di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Dia memperkenalkan diri sebagai makelar. Kita tahu profesi itu salah satu lini untuk bisnis. Semua dimakelari termasuk KPK. Dia meyakinkan semua orang bisa urus perkara di KPK," kata Fahri saat berbincang dengan Okezone, Kamis (9/5/2013).
Saat ini PKS tengah mengumpulkan sejumlah data tentang Fathanah, bahkan disinyalir pria lima isteri tersebut adalah agen intelijen.
"Ada kemungkinan itu. Sebab yang saya dengar ada operasi penyadapan kepada Fathanah mulai dia dilepas tahun 2010. kan dia (Fathanah) masuk bui tahun 2009," terangnya.
Sebelumnya Petinggi PKS menuding tersangka kasus suap impor daging sapi dan pencucian uang, Ahmad Fathanah, sebagai intelijen yang sengaja disusupkan untuk menghancurkan PKS dari dalam.
Fathanah disebut-sebut memanfaatkan kedekatannya dengan mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq, untuk menggerogoti partai. "Yang jelas agen yang ditanamkan untuk menghancurkan partai. Apa yang dilakukan Ahmad Fathanah, tidak ada kaitannya dengan PKS," tegas Ketua DPP PKS, Indra, saat dihubungi wartawan di Jakarta, Rabu 8 Mei kemarin.
Operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK terhadap Ahmad Fathanah setelah menerima suap Rp1 miliar di salah satu kamar Hotel Le Meridien, Jakarta, menjadi awal musibah bagi PKS. Apalagi, orang dekat Luthfi Hasan Ishaaq itu tertangkap tangan bersama seorang mahasiswi, Maharani Suciono.
Tak berselang lama, KPK menangkap dan menjebloskan Luthfi Hasan Ishaaq ke Rutan Guntur karena diduga terlibat kasus suap pengurusan kuota impor daging sapi dengan cara menjual pengaruhnya. Luthfi lalu mengundurkan diri sebagai Presiden PKS dan digantikan Anis Matta. (ydh)
*http://news.okezone.com/read/2013/05/09/339/804457/pks-fathanah-makelar-semua-hal-termasuk-kasus-kpk
0 komentar:
Post a Comment