Tunggu dulu kawan, di PKS ada Fahri Hamzah, Mustafa Kamal, Rama Pratama dan ribuan mahasiswa 98 yang menjadi gerbong reformasi. Berpanas-panasan berkeringat darah menumbangkan rezim sehingga anda semua bisa bebas berbicara pada hari ini.
Tunggu dulu kawan, di PKS ada Hilmi Aminudin, Hidayat Nur Wahid,Tifatul Sembiring, Ahmad Heryawan Irwan Prayitno dan ribuan orang tak terkenal yang mengajarkan kami tentang cinta yang sebenarnya kepada tanah air, ketika kran kebebasan belum dibuka, ketika gerbang penjara orde baru terbuka lebar, ketika anda yang berkuasa pada hari ini adalah bagian dari penjaga istana.
Tunggu dulu kawan, di PKS ada ribuan kader yang sedang belajar di luar negeri. Di dunia barat maupun timur. Mesir, Qatar, Perancis, USA, Belanda, Jepang dan lain sebagainya. Mereka semua siap pulang dan membangun bangsa ini kapanpun dibutuhkan.
Tunggu dulu kawan, di PKS ada ribuan kader yang menyebar menetap di Puncak Jayawijaya, Pedalaman Kalimantan, Kepulauan Natuna, Maluku utara dan daerah terpencil di negeri ini. Mereka berjuang sekuat tenaga untuk mengenalkan masyarakat sana tentang menjadi bagian dari Indonesia.
Tunggu dulu kawan, di PKS ada ribuan kader pejuang hak asasi manusia pemegang janji setia muqadimah UUD 1945 yang menyatakan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa.
Tunggu dulu kawan, di PKS ada ribuan kader pembayar pajak, yang bekerja di pabrik-pabrik, bekerja penuh tiga shift, pagi bekerja untuk keluarga, sore untuk negara dan malam untuk agamanya, mereka bukan pengemis bukan peminta-minta, bukan pula pembeban negara.
Tunggu dulu kawan, di PKS ada ribuan kader muda, berkemaja kadang berkoko, bercelana katun dengan rambut belah pinggir. Mereka yang meninggalkan riuh masa muda, mereka yang lebih mencintai ilmu pengetahuan dan serambi masjid. Mereka yang tak ingin menjadi beban bagi bangsa di masa depan.
Tunggu dulu kawan, di PKS ada ribuan kader yang mempunyai cita-cita yang sama
MENJADI MANUSIA YANG BERGUNA BAGI BANGSA, NEGARA DAN TENTU SAJA AGAMA
MENJADI MANUSIA YANG BERGUNA BAGI BANGSA, NEGARA DAN TENTU SAJA AGAMA
0 komentar:
Post a Comment