Para ketua tim sepakbola di Prancis ditengarai menerapkan kuota rahasia untuk membatasi jumlah pemain dari kalangan Arab dan warga kulit hitam untuk ikut dalam program-program pelatihan.
Situs investigasi Médiapart dalam laporannya yang dipublikasikan pada pekan kemarin mengklaim berhasil mengungkap sebuah sistem
bernuansa diskriminasi rasial terhadap parapemain muda dalam program pelatihan bagi para pesepakbola nasional Prancis. Médiapart mengutip pernyataan dari sejumlah "orang dalam" di organisasi French Football Federation (FFF). Mereka mengatakan, FFF menginstruksikan penyelenggara pelatihan bagi pemain sepakbola di Prancis, merekrut tidak lebih dari 30 persen saja, pemain di atas usia 12 atau 13 tahun dari kalangan kulit hitam dan Arab.
Médiapart mengungkapkan, beragam sumber menceritakan tentang pertemuan Program Pengembangan Nasional (DTN) FFF pada tanggal 8 November 2010. Pada rapat itulah kuota rahasia untuk membatasi pelatihan bagi pemain berlatar belakang ras kulit hitam dan Arab, dicetuskan dan ketua pelatih tim nasional sepakbola Prancis, Laurent Blanc mendukung usulan tersebut. Blanc, masih menurut sumber yang dikutip Médiapart, mencontohkan tim nasional sepakbola Spanyol--pemenang Piala Dunia baru-baru ini--yang katanya "tidak pernah bermasalah dan tidak punya pemain dari kalangan kulit hitam."
Médiapart menulis, bukan kali pertama FFF bersikap diskriminatif terhadap pemain berlatar belakang negara asing. Tahun 1997, kata situs itu, seorang pemain muda keturunan Afrika Utara digeledah tasnya oleh para pejabat DTN untuk memeriksa apakah pemain itu membawa sajadah. Sejumlah laporan juga menyebutkan bahwa pejabat DTN sering menyebut para pemain yang Muslim dengan sebutan Islamis.
Sementara Laurent Blanc, sejak terpilih menjadi bos pelatih tim nasional Prancis, kerap memicu kontroversi. Ia mengusulkan kebijakan melarang daging halal dalam menu makan untuk para pemain. Usulan kabarnya Blanc disetujui awal tahun 2011 dan instruksi ini sudah dikirim ke sejumlah akademi pelatihan dan sekolah-sekolah sepakbola di seluruh Prancis. (ln/France24)
Dikutip : klik disini
Posted By : DPC PKS Leuwiliang
0 komentar:
Post a Comment